Labels

Selasa, 18 Juni 2013

Budaya Indonesia Tetap Istimewa

Maraknya ekspansi budaya asing di Indonesia tak selalu berdampak buruk. Di era globalisasi, setiap negara bebas melakukan ekspansi budaya ke negara lain. Dulu, budaya Barat dengan leluasa melakukan penetrasi budaya ke berbagai negara lain.

Kini, Barat tak sendiri. Korea dan Jepang ikut pula mendominasi ekspansi budaya. Tak hanya berhenti di Asia, budaya Korea dan Jepang hadir pula di Eropa dan Amerika.

Saat ini, budaya Korea dan Jepang masuk ke Indonesia dengan beragam cara. Mulai dari fashion, musik, film, hingga menu makanan.

Dengan fenomena yang ada Dirjen Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Faried melihat tren yang ada bukan sebagai ancaman. Menurut dia, maraknya ekspansi budaya asing ke Tanah Air, tak selamanya buruk.

Ekspansi budaya justru bisa menjadi kesempatan membuat negeri ini lebih dikenal masyarakat dunia luar. “Sekitar 7,2 milyar penduduk dunia belum tentu kenal Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, masuknya budaya negara lain dapat menjadi warna baru bagi industri kreatif Tanah Air. Sehingga, ekspansi budaya yang ada sebenarnya memiliki nilai positif untuk perkembangan Indonesia.

Apalagi, kata dia, kehadiran budaya asing tak langsung berarti mengancam budaya Indonesia asli. Kecintaan masyarakat pada budaya tradisional khas Indonesia pun tak seketika luntur oleh budaya negara lain.

Menurutnya, setiap negara pasti memiliki kelebihan masing-masing sebagai senjata untuk membuat negara lain kenal dengan negara mereka. Indonesia, misalnya.

Selama ini, menurut Faried, Indonesia menjadikan bidang pariwisata sebagai unggulan utama milik bangsa. Banyaknya budaya, alam, pulau, dan bahasa yang unik, membuat Indonesia memiliki daya tariknya sendiri. “Basis kita memang di bidang pariwisata. Jadi, kita saat ini masih mempromosikan tempat-tempat wisata,” kata dia.

Meski masuknya budaya asing tak pernah dilihat sebagai ancaman, pemerintah tetap menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Tanah Air. Selama ini Kemenparekraf memiliki kriteria dan persyaratan tersendiri dalam menghadapi gempuran budaya asing.

Pemerintah Indonesia, kata dia, juga tak pernah berhenti melakukan langkah promosi memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri. Salah satunya, dengan rajin berpartisipasi dalam berbagai event dunia.

Serangan balik

Sudah puluhan tahun masyarakat Indonesia akrab dengan kehadiran Doraemon sebagai pengisi hari libur. Begitu pula dengan film Jepang dan musik asal Negeri Sakura yang dikenal juga dengan J-pop.

Kerap dibuat terpukau oleh beragam budaya negara lain, tak membuat Indonesia berdiam diri. Lewat film, Indonesia melakukan serangan balik dan ikut tampil dalam gelaran festival film terbesar di Jepang, Tokyo Internasional Film Festival (TIFF).
TIFF tak hanya bergelar pentas akbar insan film di Jepang, tapi juga seluruh Asia. Bahkan, TIFF merupakan satu-satunya Festival Film Jepang yang mendapatkan akreditasi dari International Federation of Film Producers Associations (FIAPF).

Festival ini juga termasuk salah satu dari empat festival film utama di dunia, selain festival Cannes (Prancis), Venesia (Italia), dan Berlin (Jerman).

Tahun lalu, tepatnya Oktober 2012, TIFF memberikan kesempatan besar bagi film Indonesia untuk ikut unjuk gigi di gelaran ini. Satu katagori khusus, yaitu “ndonesia Express”, disiapkan bagi film-film Indonesia yang tampil.

Di mata insan perfilman Jepang, film Indonesia dianggap memiliki masa depan cemerlang dan memiliki tema bervariatif. “Film Indonesia banyak mengangkat tema sosial dan itu bagus,” ujar Direktur program seksi Winds of Asia-Middle East TIFF Ishizaka Kenzi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pada gelaran ke-25 TIFF Oktober lalu, terdapat tujuh film Indonesia yang unjuk gigi. Ketujuh film tersebut, yakni Atambua 39 Derajat Celcius, Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi garapan Riri Riza, Babi Buta yang Ingin Terbang dan Kebun Binatang garapan Edwin, serta Mata Tertutup dan Seogija garapan Garin Nugroho.

Ketujuh film ini ditayangkan mulai 20-28 Oktober 2012 di Roppongi Hills, Kota Minato, Metropolitan Tokyo. Untuk menyaksikan film-film besutan sineas Indonesia, pengunjung harus membeli tiket.

Tiket Atambua 39 Derajat  Celcius dijual seharga 1.000 yen atau sekitar Rp 115 ribu. Sedangkan, untuk keenam film lainnya, tiket dijual seharga 1.300 yen atau Rp 150 ribu.

Ternyata, film Indonesia bukan pertama kali berpartisipasi dalam TIFF. Sebelumnya, film the Mirror Never Lies besutan sutradara muda Kamila Andini juga ditayangkan dalam TIFF 2011. Film yang bercerita tentang kehidupan suku Bajo ini bahkan berhasil meraih penghargaan Toyota Earth Grand Prix.

Tak heran, para sineas Jepang tertarik dengan para pembuat film Indonesia. Mereka bahkan meyakini sineas film lokal sangat berbakat dan tak kalah dengan sineas negara lain.

Direktur Japan Foundation Tagashi Ogawa mengakui, Indonesia memiliki banyak sineas berbakat. “Saya ingin memperkenalkan film Indonesia lebih luas lagi,” katanya.

Tahun lalu, tiga sutradara Indonesia pun hadir menghadiri gelaran TIFF sekaligus mempromosikan filmnya. Mereka adalah Garin Nugroho, Riri Riza, dan Edwin.

Menurut Riri Riza, kesempatan tampil di festival film internasional, seperti TIFF, mampu meningkatkan semangat sineas Indonesia berkarya. “Kita juga tergerak untuk bekerja lebih keras lagi karena ada banyak film lain yang menarik di dunia,” ujarnya.

Kurang Dukungan

Perkembangan budaya hiburan Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dari negara Asia lainnya. Mulai dari film, musik, dan karya lainnya. Meski kualitas budaya lokal tak kalah dengan budaya asing, tak sedikit masyarakat lebih memilih menikmati budaya asing.

Drummer wanita sekaligus aktris Titi Rajo Bintang mengungkapkan, selama ini para pelaku industri film di Indonesia masih kurang merasakan adanya dukungan pemerintah. Masalah perizinan dan promosi, menjadi dua bentuk dukungan yang masih sulit didapatkan.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia saat ini belum mendukung sepenuhnya perkembangan industri hiburan Indonesia. Ujung-ujungnya, banyak budaya lain yang masuk dan berkembang di Tanah Air. “Selama ini pemerintah kurang gencar mempromosikan beragam budaya Indonesia,” ujarnya.

Kreativitas para sineas Indonesia juga kerap terkendala permasalahan. Cerita film terbaru Titi, Mursala, sempat mendapat keberatan dari Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS) Tapanuli Tengah. Alhasil, Mursala yang awalnya direncanakan rilis pada 2012 baru bisa rilis pada 18 April 2013. n aghia khumaesi ed: setyanavidita livikacansera

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/04/13/ml5k5n-budaya-indonesia-tetap-istimewa

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Unsur Budaya

Menurut Koentjroningrat, unsure-unsur budaya terdiri atas:
1.      Sistem religi dan upacara keagamaan
2.      Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3.      Sistem pengetahuan
4.      Bahasa
5.      Kesenian
6.      Sistem mata pencaharian hidup
7.      Sistem teknologi dan peralatan

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok budaya yang meliputi:
–    sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
–    organisasi ekonomi
–    alat-alat dan lembaga-lembaga 
–    organisasi kekuatan (politik)

Macam-macam Kebudayaan

Nilai Budaya Timur

Berbicara tentang nilai budaya timur yang pada intinya banyak bersumber dari agama. Inti kepribadian manusia timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan.

Pemikiran timur lebih menekankan unsure terdalam dalam jiwa. Macam-macam kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Sesuatu yang baik menurut budaya timur tidak hanya dalam dunia benda, tidak dengan memanipulasi alam, atau mengubah masyarakat mencari ksenangan dirinya.
Sesatu yang baik menurut budaya timur adalah sesuatu yang diperoleh melalui pencarian zat yang satu, did lam diri kita atau di luarnya. Jalan untuk memperoleh hikmah keselamatan dan kebebasan diri dari penderitaan dunia tidak terletak pada akal budi, tetapi melalui meditasi, beribadah, atau tirakat.

Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki indonesi memiliiki criteria tyang sama dengan nilai-nilai budaya timur.

Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru. Adapun bentuk budaya barat berupa sikap gaya idup mewah, individualism, dan jauh dari kehidupan agamma tida patut untuk dicontoh.

Nilai Budaya Barat

Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budya timur. Budaya barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil ola pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu. Nilai-nilai seperti itu sebagian besar memang tampak pada macam-macamm kebudayaan barat.

Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto  (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.

1)    Dampak Positif

     Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2)    Dampak Negatif

Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;  kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.

a)    Kesenjangan Sosial Ekonomi

Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan.  Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal- hal berikut ini:

•    Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga     terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas

b)    Kerusakan Lingkungan Hidup

Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak  sebagai berikut:
•    Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan     mata kabur.

•    Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.

•    Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi
.
c)    Masalah Kriminalitas

Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.

d)    Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.

1.    Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu,  kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2.    Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.


Sumber:
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html 
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/06/pengertian-kebudayan.html

Budaya Organisasi sebagai Alat Komunikasi dalam Organisasi

Memaknai komunikasi berarti memahami apa yang terjadi pada saat komunikasi berlangsung, mengapa itu hal tersebut terjadi, akibat-akibat apa yang ditimbulkan, dan akhirnya apa yang bisa kita perbuat untuk dapat mempengaruhi dan memaksimumkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
Di mana pun kita tinggal dan apapun pekerjaan kita yang dilakukan, kita selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain di mana saja manusia berada. Pada kehidupan sehari-hari banyak ditemui kegagalan dalam pekerjaan atau karier yang disebabkan oleh kegagalan dalam berkomunikasi. Misalnya seorang Atasan dipecat dari jabatannya karena ia gagal berkomunikasi dengan bawahannya. Ada pula orang yang gagal berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga: ibu yang tidak dapat berkomunikasi dengan anak-anaknya, atau anak-anak yang tidak dapat berkomunikasi dengan ayahnya.
Dalam konteks inilah, ternyata kita harus sadar bahwa proses komunikasi itu bukan sesuatu yang gampang. Oleh karena itu, kita harus berupaya terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan komunikasi dan keterampilan dalam berkomunikasi.
Komunikasi dalam oraganisasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Secara sederhana organisasi dikenal sebagai wadah kerjasama dari sekumpulan orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai wadah, maka organisasi dapat dipandang sebagai sesuatu yang bersifat lahir, material, yang ada dalam bentuk-bentuk yang bisa dilihat dan diraba, misalnya gedung, peralatan mesin dan teknologi kerja. Sedangkan yang bersifat spritual terlihat dalam nilai dan norma yang berbentuk peraturan dan perundang-undangan yang mengatur kerjasama tersebut.
Dalam hal ini, organisasi merupakan suatu wadah yang melibatkan orang-orang yang melakukan kegiatan yang sama demi mewujudkan tujuan bersama. Setiap orang dalam organisasi mempuyai peranan dan status masing-masing. Karena peranan dan status seseorang menentukan pula cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Dan untuk mencapai tujuan bersama tersebut dibutuhkan komunikasi yang sehat.
Salah satu sarana komunikasi dalam organisasi dapat berbentuk dalam budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu model komunikasi yang mengatur nilai dan norma dalam organisasi. Model komunikasi sendiri merupakan proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.
Pada konteks organisasi, organisasi berperan sebagai komunikator, dan informasi-informasi penting atau kebijakan perusahaan merupakan pesan yang ingin disampaikan, melalui budaya organisasi sebagai saluran komunikasi, yang ditujukan kepada seluruh karyawan di organisasi. Adanya proses komunikasi tersebut dapat mempengaruhi kepuasan komunikasi karyawan atau tidak.
Organisasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang besar, sehingga membutuhkan komunikasi yang baik antar sesama anggota organisasi. Budaya organisasi yang dimiliki oleh sebuah organisasi dapat dijadikan sarana komunikasi dan bisa diartikan sebagai suatu proses komunikasi yang bertujuan menjalin jaringan dan hubungan di dalam seluruh khalayak internal atau lingkungannya untuk menghindari kondisi ketidakpastian di dalam organisasi.
Komunikasi menjadi penting dalam organisasi karena komunikasi adalah jalan, melalui dia para pegawai atau karyawan mencari informasi dan mengembangkan sejumlah kriteria untuk mana mereka terbagi dalam pekerjaan: dan komunikasi merupakan proses dalam mana mereka meletakkan pilihan mereka yang praktis.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak lepas dari lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk dapat menentukan dan membentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan perilaku dari masing-masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya dimana individu berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan sebagainya.
Fungsi budaya organisasi dalam suatu organisasi dapat diartikan sebagai alat perekat sosial yang membantu untuk mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Budaya juga berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan. Sebagai sistem sosial budaya, organisasi mengembangkan seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari dalam tempat kerja.
Oleh karena itu, budaya organisasi adalah suatu nilai yang menjadi pegangan bagi karyawan yang terlibat di dalam organisasi mereka, yang dapat dijadikan sebagai faktor pembeda terhadap organisasi lain, menjadi acuan untuk mengendalikan perilaku organisasi dan perilaku karyawan dalam berinteraksi antar karyawan, dan berinteraksi dengan organisasi lainnya.
Budaya organisasi harus mampu diartikan oleh seluruh karyawannya sebagai sistem nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku yang memberi arti bagi karyawan suatu organisasi, serta aturan-aturan bagi anggota untuk berperilaku di organisasi.
Pendiri organisasi suatu organisasi secara tradisional mempunyai dampak utama pada budaya dini organisasi tersebut. Mereka mempunyai suatu visi (penglihatan) mengenai bagaimana seharusnya organisasi tersebut berjalan. Mereka tidak dikendalai oleh kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang lazimnya mencirikan organisasi baru mempermudah pemaksaan pendiri akan visinya pada semua anggota organisasi.
Sekali suatu budaya terbentuk, praktik-praktik di dalam organisasi bertindak untuk mempertahankannya dengan memberikan kepada karyawannya seperangkat pengalaman yang serupa. Dalam rangka mempertahankan budaya organisasinya, maka organisasi harus memperhatikan proses seleksi, kriteria evaluasi kinerja, praktik ganjaran, kegiatan pelatihan dan pengembangan karir, dan prosedur promosi memastikan bahwa mereka yang dipekerjakan cocok dalam budaya itu, mengimbali mereka yang mendukungnya, dan menghukum (dan bahkan memecat) mereka yang menentangnya.
Budaya sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan karyawan. Tindakan dari manajemen puncak dewasa ini menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima-baik dan yang tidak. Bagaimana karyawan harus disosialisasikan atau tergantung, baik pada tingkat sukses yang dicapai dalam mencocokkan nilai-nilai karyawan baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi manajemen puncak akan metode-metode sosialisasi.
Budaya organisasi dapat disampaikan kepada karyawan maupun manajemen dalam bentuk cerita-cerita, ritual, lambang materi dan bahasa untuk memberikan pemahaman dan persepsi bagi karyawan dengan tujuan untuk mempertahankan budaya organisasi.
Sebagai sesuatu yang merupakan produk buatan manusia yang dapat dikembangkan, maka budaya organisasi bersifat dinamis. Budaya organisasi dibentuk oleh sesuatu yang terlibat dengan organisasi serta dalam perjalanan terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tetap mengacu pada tercapainya tujuan organisasi. Sementara itu lingkungan kerja yang kondusif dalam suatu sistem nilai, norma, dan peraturan yang mendukung merupakan faktor penting untuk meningkatkan semangat dan kinerja serta motivasi kerja karyawan demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Melihat dari efek yang ditimbulkan oleh budaya organisasi yang ada di dalam suatu perusahaan atau organisasi, maka hakikatnya budaya organisasi yang sudah baik patut tetap terus dijaga, dipelihara serta terus menerus ditingkatkan.

Budaya Amerika Vs Budaya Indonesia - Politik di Kantor

Ulasan Budaya Amerika versus budaya Indonesia memang tidak akan pernah habis. Bagaimanapun juga, senang atau tidak senang, budaya Indonesia pada masa kini banyak menerima limbahan budaya dari Negara Negara barat. Sayangnya, 90% budaya barat yang masuk ke Indonesia tidak selalu “positive”.
Senang atau tidak senang kita sendirilah yang harus berani menerima atau menolak datangnya unsur unsur budaya baru tersebut. Kalau menolak, maka kecaman yang biasa didapat adalah, “ketinggalan jaman” atau “tidak open minded”, kalau pun menerima maka bisa mendapat kecaman bisa juga mendapat pujian, tergantung dimana dan kapan kita menempatkannya.
Permainan politik tidak hanya dikenal dalam pemerintahan, permainan ini juga dikenal dalam kancah business atau pekerjaan. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa jumlah tenaga kerja di Indonesia maupun di Amerika melampaui batas pekerjaan yang tesedia. Ditambah dengan hancurnya kondisi perekonomian, yang menyebabkan banyak perusahaan perusahaan di Amerika dan di Indonesia mengalami collapse.
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin meruncing, berbagai usaha dilakukan untuk mengganjal, mengenyahkan, bahkan menyingkirkan teman sekerja atau kandidat baru yang baru saja diterima bekerja.



Artikel ini hendak membandingkan dan membahas politik di dunia kerja baik di Amerika maupun di Indonesia berdasarkan pengalaman pribadi.
Sebagai contoh lamaran kerja yang dicantumkan oleh suatu perusahaan di surat kabar, apabila dulu lamaran hanya dikirim melalui layanan pos atau email. Sekarang sudah banyak yang nekat mendatangi langsung kantor yang memasang lowongan itu., akibatnya banyak perusahaan perusahaan yang menyerah dan menugaskan kantro kantor head hunter dan kantor agen tenaga kerja untuk menyaring pelamar pelamar itu.
Ratusan bankan ribuan lamaran pun dilayangkan oleh agen tenaga kerja, bukan rahasia umum kalau lamaran lamaran itu hanya akan dimasukkan ke keranjang sampah, mengapa demikian ?. Karena agen tenaga kerja sendiri sebenarnya kewalahan dengan masuknya lamaran yang luar biasa banyaknya.
Lalu bagaimana nasib dengan perusahaan yang mencari tenaga kerja itu, apa yang agen agen tenaga kerja lakukan untuk mensuplai tenaga baru. Di Indonesia, sistim nepotisme dan referensi berperan penting dalam proses ini. Beberapa agen tenaga kerja yang berlokasi di salah satu sudut Jakarta (untuk etika, saya tidak akan mencantumkannya).
Agen ini masih menerima pegawai berdasarkan referensi dan nepotisme dari karyawan/karyawati agen tersebut. Misalnya: headhunter N, akan menghubungi kakak/adik/keponakan/sepupu yang berkerja di kantornya. 
Bisa juga dia menghubungi almamaternya, dan menanyakan alumni alumni yang pernah bersekolah di sekolah tersebut. Kalau di Amerika lain caranya, nepotisme tidak berlaku, tapi referensi dan network sangat berlaku. Agen agen tenaga kerja itu akan mengirimkan email secara periodic kepada orang orang yang berada dalam daftar databasenya.
Dari email itu kemudian ditawarkan apabila kita mempunyai kenalan yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan yang dicari, maka apabila kita mengirimkan resume mereka, dan mereka dihire oleh agen tersebut, kita akan mendapatkan bonus uang cash dalam jumlah yang lumayan.
Agen tenaga kerja ini juga menggunakan menu search engine masuk ke website website careerbuilder atau monster, dan mencari calon calon tenaga kerja yang memasukkan resumenya kesana. Banyak dari pengalaman saya di masa lalu, saya mendapatkan telefon atau email dari agen tenaga kerja yang berlokasi di California, Texas, atau Chicago.
Agen agen ini bertugas mencari calon tenaga kerja secara outsourcing, mereka tidak hanya mencari calon tenaga kerja yang berdomisili di state tempat mereka berasal, namun mereka mencarinya di luar state maupun di luar Amerika. Saya sempat menanyakan mengapa mereka tidak mencari secara local saja, alasan yang digunakan adalah untuk menekan biaya.
Bagaimana bisa” menekan biaya”, nalar saya bekerja, jadi begini: Kelly Service sebagai contoh, ditugaskan oleh Microsoft di Seattle mencari calon tenaga kerja untuk dipekerjakan di bagian IT. Standard gaji IT local adalah $ 90,000/year. Mereka kemudian outsourcing tenaga kerja di Michigan.
Michigan adalah salah satu state di Amerika yang mengalami lonjakan pengangguran hamper mendekati 12% (semenjak GM mengumumkan menutup dealer dealer kendaraan dan pabrik pabriknya). Para penganguran ini terbiasa dengan gaji sebagai IT sebesar $ 70,000 (standard Michigan).
Ditawari pekerjaan sebagai kontraktor dengan gaji sebesar $ 65,000 oleh Kelly Services untuk Seattle, apakah mereka menolak ? tentu saja tidak, 65,000 lebih baik dibandingkan unemployment yang besarnya hanya $ 400/minggu, walaupun mereka tahu standard Seattle lebih tinggi dan mereka tahu bahwa status mereka hanya pegawai kontrak.
Akibatnya, mereka rela pindah dari Michigan ke Seattle dengan meninggalkan rumahnya yang sudah kadung kena foreclosure dan mengontrak apartemen kecil di Seattle, demi untuk menyambung hidupnya. Hal ini juga terjadi di Kansas, banyak pegawai pegawai kontrak baru yang berasal dari California dan New York. Mereka bergaji hamper ½ kali lebih rendah dari yang mereka biasa terima, karena mereka sudah putus asa.



Lalu bagaimana dengan politik di tempat kerja sendiri, karyawan karyawan lama biasanya bersikap tidak bersahabat dengan karyawan baru. Mereka menggunakan politik “watch list”, dimana para karyawan baru selalu diawasi gerak gerik dan tindak tanduknya.
Hal hal kecil yang dilakukan oleh karyawan baru, akan diamati, diperbincangkan oleh karaywan lama, bahkan kalau perlu dilaporkan ke manager atau supervisornya, demi menggagalkan masa percobaan si karyawan baru.
Dengan karyawan lama sendiri pun mereka juga bermain politik, sebagai contoh: Missy, karyawan bagian accounting, gemar sekali menggadukan hal hal kecil yang dilakukan oleh Yan, karyawan bagian purchasing, dari mulai Yan yang mendengarkan ipod ketika bekerja, Yan yang suka menggunakan telepon dengan suara yang keras, sampai Yan yang datang terlambat 5 menit dari jam 8.
Di kantor lain, seorang pegawai yang kebetulan membeli mobil baru, langsung mendapat omongan, karena sudah diumumkan bahwa pada tahun ini, bonus tidak diberikan, karena perusahaan tidak mendapat banyak keuntungan, karena karyawan itu membeli baru, maka issue di kantor adalah pembagian bonus yang tidak merata.
Pusing kan ?.
Bagaimana cara menghadapi politik di kantor ? politik di kantor beda dengan politik di KoKi apalagi di pemerintahan, karena politik di kantor akan menyangkut kredibilitas, promosi, dan masa kerja seorang karyawan. Menurut pengalaman pribadi saya taktik jitu dalam menghadapinya ada 3 S yaitu: Silence, Stay Focus, dan Surrender.
Silence artinya: diam, tidak memberikan reaksi atau aksi. Pelajari diam diam politik apa yang dijalankan si A kepada si B, lalu rumours apa yang menimpa kita, lalu cepat cepat merubah sikap. Jangan kofrontasi, tapi siapkan jawaban jawaban kepada atasan kita jika dia sampai memanggil kita untuk mendiskusikan rumours tersebut. Jika ada karyawan/karyawati yang memanggil anda untuk membicarakan sesuatu, simple, katakana anda sibuk. Titik.
Stay focus. Konsentrasi penuh kepada pekerjaan. Jangan terpengaruh akan gossip, dan jangan ambil pusing apa isi gossip atau politik tersebut.
Dan yang ketiga adalah surrender alias mengalah. Kalahkan ego anda, jika ada karyawan/ karyawati lain yang berusaha mengkonfrontasikan kepada anda, mengalah saja.






SUMBER : http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/2/222/budaya_amerika_vs_budaya_indonesia_-_politik_di_kantor__

PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA DI INDONESIA

Perkembangan tekhnologi saat ini turut ditandai dengan perkembangan budaya yang ada di Indonesia saat ini. Seperti telah dibahas diatas bahwa budaya asing bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi. Pada umumnya usia remaja merupakan usia kritis dimana apa yang ia lihat menyenangkan pasti akan ditiru. Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa saja, misalnya televisi dengan bentuk film,video klip, dll, internet, dan macam-macam alat tekhnologi lainnya. Saat ini internet bukan merupakan sarana yang langka lagi, sarana ini bisa digunakan dimana saja dan kapan saja oleh user. Biasanya masyarakat lebih sering mengakses sesuatu yang baru melalui internet. Saat ini banyak warung internet atau biasa kita sebut dengan warnet menjamur dimana-mana sehingga memudahkan orang-orang yang tidak memasang internet agar bisa mengaksesnya. Diwarnet ini lah kadang-kadang banyak remaja dapat mengakses video porno secara bebas tanpa pengawasan. Ada beberapa pihak warnet yang memblok situs porno tetpai ada juga beberapa warnet yang tidak memblok situs porno sehingga situs ini dapat dibuka secara bebas. Kegunaan internet sering disalahgunakan untuk kepentingan yang kurang baik.
Permasalahan yang sering terjadi lainnya yakni pemasaran blue film dalam bentuk dvd dan vcd yang menyebar luas dikalangan remaja. Sepertinya norma agama sudah tidak lagi dihiraukan oleh segelintir pihak. Mereka yang meraup keuntungan dari bisnis ini seakan tidak memikirkan akibat serta dampak yang akan ditorehkan pada generasi muda yang menonton. Sekarang ini vcd serta dvd banyak dijual dipasaran secara bebas dan mudah didapatkan.
Dampak dari permaslahan sosial ini sangat berat bagi para remaja, salahsatu dampaknya yakni meningkatnya angka MBA (Married By Accident) saat ini. Gaya hidup remaja yang metropolis seakan sudah tidak terbendung lagi, belum lagi kehidupan malam yang sudah sudah menjaring generasi muda kita, tidak dipungkiri kuatnya arus negatif dalam kehidupan remaja saat ini, memicu remaja untuk mencoba obat-obatan terlarang seperti narkotika, ganja, shabu dan sebagainya belum lagi gaya hidup sex bebas.
Gaya hidup Sex Bebas dikalangan remaja sudah tidak lazim sepertinya kita dengar, awalnya mereka melihat tontonan yang sudah sepantasnya tidak ditonton, kemudian timbul rasa penasaran ingin mencoba, kemudian merealisasikannya kepada pasangannya. Hal ini sudah sering terjadi, dan yang lebih parahnya sex bebas tidak dilakukan dengan satu orang tetapi dengan beberapa orang. Hal ini dapat meneyebabkan penyakit kelamin atau bisa mengakibatkan AIDS. Usia muda diibaratkan seperti bunga yang baru mekar sehingga diusia ini jiwa dan pikiran kita masih labil. Terkadang pasangan-pasangan muda yang menganut paham ini, tidak memikirkan akibat dari hal yang mereka lakukan, mereka hanya mementingkan nafsu mereka saja tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi pada akhirnya. Salahsatu contoh kasus pernah terjadi disalahsatu pasangan remaja dalam satu sekolah, mereka tadinya hanya memadu kasih biasa selayaknya orang “berpacaran secara sehat”, tetapi si laki-laki lama-lama mulai jenuh terhadap gaya pacaran yang menurutnya itu-itu saja, suatu hari ia berpikiran untuk melakukan hubungan intim dengan sang kekasih, dan kekasihnyapun mengiyakan ajakan si pria. Alih-alih cinta digunakan untuk merayu sang kekasih, awalnya sang kekasih enggan melakukannya, karena rayuan maut sang pria, si wanita pun mengiyakan. Didalam kasus yang dicontohkan ini, pihak wanita seakan terlihat bodoh dan mau mengikuti saja keinginan sang kekasih hatinya. Alih-alih cinta digunakan untuk merayu si wanita. Tadinya mereka melakukan hubungan intim sekali dan kemudian berkali-kali lalu sampai akhirnya sang wanita hamil dan si laki-laki tidak ingin bertanggungjawab.
Contoh kasus seperti diterangkan diatas sudah banyak terjadi di negeri kita ini, kasus MBA itu seakan mencoreng norma-norma yang berlaku di Indonesia. Peristiwa ini sangat melanggar norma hukum,agama,kesopanan,kesusilaan. Generasi muda seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang berlaku di Indonesia. Jika contoh kasus seperti diatas, tentu sangat merugikan pihak perempuan, dimana kemuliaan seorang wanita sudah tidak ada dan telah terampas oleh nafsu busuk sesaat. Jika kejadian sudah seperti ini, pihak orang tua lah yang pada akhirnay harus menanggung malu atas perbuatan anak-anak mereka. Para orang tua selalu berharap anak-anakanya menjadi orang-orang yang berguna dan bisa dibanggakan dan tidak ingin anakanya hancur karena hal yang tidak penting seperti ini.
Norma agama merupakan norma yang paling prioritas diutamakan dalam kehidupan. Agama merupakan pondasi dasar jiwa atau pondasi utama pokok yang wajib kita tanamkan dalam diri manusia. Kerabat yang dapat menanamkan norma tersebut hanyalah kelompok kecil terdekat yakni keluarga. Keluraga merupakan rumah bagi anak-anaknya, keluarga merupakan tempat sandaran yang paling nyaman dan aman bagi anak-anaknya, keluarga merupakan sarana bertanya bagi seorang anak dan orang tua wajib menjawab serta menjelaskan hal-hal yang ditanyakan oleh sang anak. Keluarga yakni khususnya orang tua wajib menanamkan nilai agama bagi anak-anaknya, didalam agama sangat jelas ada perintah yang harus dilaksanakan dan larangan yang harus dijauhi. Semua itu dilakukan demi terciptanya kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang
Orang tua harus menanamkan norma agama secara keras dan sifatnya memaksa kepada anak-anakanya. Karena bagaimanapun norma ini adalah norma yang paling utama, dan hanya dengan agama serta keimananlah seseorang dapat terhindar dari serangan marabahaya yang akan membahayakan. Hanya agama yang sanggup menepis godaan-goadaan yang akan membahayakan hidup anak-anak mereka kelak, sehingga agama harus diajarkan dari sejak dini.
Hal kedua yang bisa orang tua antisipasi terhadap gaya hidup bebas para remaja adalah pemahaman pendidikan mengenai gaya hidup sex bebas. Terkadang segelintir orang tua menganggap sex edukasi tidak perlu dijelaskan kepada anak-anaknya, sebenarnya hal itu sangat perlu untuk dijelaskan kepada anak-anaknya, tentunya pendidikan ini diberikan jika si anak sudah cukup umur untuk memahaminya, yakni sekitar usia 13/15 tahun, atau dimana anak sudah akil baligh. Orang tua memang tidak secara gamblang menjelaskan mengenai apa itu sex? Tapi minimal si anak mengetahui bagaimana bahaya jika anak-anak kita bisa sampai melakukan perbuatan itu. Dalam memberikan sex edukasi pasti anak-anak akan timbul rasa penasaran, karena menurut mereka hali itu merupakan sesuatu yang baru. Caranya para orangtua wajib memberikan penjelasan secara baik dan benar. Karena anak-anak sekarang lahir didalam dunia yang kritis dan penuh dengan rasa keingintahuan yang sangat besar, sehingga peran orang tua lah yang sangat berperan. Salah besar jika orang tua menyerahkan seluruh pendidikan terhadap lembaga formil atau biasa kita sebut dengan sekolah. Ada beberapa yang tidak bisa anak-anak dapatkan dalam bangku sekolah. Sehingga pendidikan prilaku pembentukan terhadap anak bisa dimulai dari didikan yang diajarkan oleh orang tua mereka.
Saat ini banyak orang tua yang tidak bisa terbuka terhadap anak-anaknya, lingkungan keluarga lebih kepada iklim otoriter, dimana orang tua bersikap aktif dan si anak bersikap pasif. Sehingga suasana seperti ini yang ada adalam keluarga dapat menimbulkan miss komunikasi terhadap kedua belah pihak. Sehingga dalam setiap pengambilan keputusan terdapat diditangan orang tua dan anak tidak boleh menyampaikan aspirasi yang ingin mereka tuangkan sedikitpun. Hal ini juga tidak sehat jika terjadi dalam sebuah keluarga, hal ini akan mengakibatkan anak-anak tidak akan terbuka dengan apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka lakukan. Dimana orang tua tidak ingin mengenal pertumbuhan si anak dan hanya sibuk mencari uang saja tanpa memikirkan anak-anak mereka. Konflik sosial ini dapat menimbulkan suatu “ketertutupan”anak-anak usia remaja pada apa yang mereka lakukan di luar sana. Mereka berpikir bahwa orang tua mereka tidak memepdulikan mereka lagi. Sehingga faktor keterbukaan terhadap anak-anak sangat penting, anak-anak bisa bercerita apa saja kepada orang tuanya dan anak-anak bebas menyampaikan aspirasi mereka kepada orang tua. Begitupun orang tua harus bisa menjadi wadah aspirasi serta “teman curhat paling utama” bagi anak-anaknya.
Para orang tua juga wajib mengenal teman-teman anak mereka, karena usia remaja merupakan usia dimana kita nyaman bergaul dengan siapa saja dan semangat mencari teman baru. Teman bagi kehidupan remaja merupakan faktor utama dalam arah kelangsungan kehidupannya. Seperti kita lihat di televisi, banyak anak remaja terjerat narkotika karena teman dekatnya. Misalnya selebritis, Shila Marcia baru baru ini, artis kelahiran bali ini terjerembab lubang narkoba karena ajakan teman-temannya. Ditambah lagi dara kelahiran tahun 1989 ini kurang diperhatikan oleh orangtua serta tidak ada pengawasan dari orangtuanya, membuat dara manis ini mudah sekali masuk ke dunia narkotika ini. Ada istilah dalam pertemanan “jangan suka memilih-milih teman”, kalimat itu salah jika di realisasikan pada saat ini. Dalam bersosialisasi kita harus pandai memilih teman, bagaimana kita menyaring teman yang membawa dampak baik dan mana teman yang dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan kita kelak. Dunia luar adalah dunia kedua setelah keluarga, sehingga lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”. Misalnya seperti banyak terjadi, awalnya oleh teman kita diperkenalkan dengan roko, lalu meningkat menjadi minuman keras, diperkenalkan lagi ganja, lalu shabu dan seterusnya. Jika kita tidak dibentengi oleh keimanan, pasti kita dengan mudah terbawa arus. Sehingga disini sangat diperlukan keimanan dan kontrol diri yang penting. Banyak kasus yang sering kita saksikan di televisi bahwa angka penggunaan narkotika dikalangan remaja cukup meningkat. Disini peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Sedangkan bagi para orang tua yang terlanjur anak-anaknya sudah terjerembab kedalam dunia narkotika sebaiknya jangan dijadikan suatu aib, tetapi jadikanlah setiap kesalahan menjadi suatu pembelajaran hidup yang berharga. Jika sudah seperti ini, orang tua wajib mengintrospeksi diri, pasti ada sesuatu yang kurang atau belum total yang ia berikan kepada anaknya yakni kasih sayang serta perhatian.
Hal yang ketiga yakni pendidikan formal atau sekolah, dalam mengantisipasi budaya-budaya asing yang masuk. Sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib mengajarkan pengetahuan yang bersifat teori dan praktek, serta mendidik anak-anak agar menjadi anak-anak yang disiplin dan berakhlah baik. Seperti kita lihat di televisi ada beberapa sekolah yang justru mengajarkan tindak asusila kepada muridnya. Seperti kasus guru yang mencabuli muridnya atau guru yang melakukan tindakan pelecehan kepada murid-muridnya. Sepertinya norma-norma yang ia ajarkan dan ia kumandangkan kepada murid-muridnya hanya isapan jempol belaka. Apa yang ia ajarkan tidak sesuai dengan prilakunya. Dalam contoh kasus seperti ini sudah jelas sangat melanggar norma-norma yang ada di Indonesia, selain norma agama juga melanggar norma asusila.
Sekolah dan anggota-anggota didalamnya seperti guru harus menjadi tokoh pendidik dan panutan yang baik bagi anak muridnya. Guru harus bisa mendidik dan mengawasi tingkah laku anak di luar. Sejak duduk dibangku sekolah dasar, kita sudah diperkenalkan oleh guru-guru kita dengan norma agama, norma kesopanan,norma kesusilaan, serta norma hukum. Di sekolah dasar mungkin kita dididik dengan cara-cara memupuk kedisiplinan dari mulai hal yang kecil. Seperti ucapkan salam sebelum belajar dan tidak lupa berdoa, lalu hukuman jika tidak mengerjakan PR (pekerjaan rumah), dan sebagainya. Tetapi perkenalan norma-norma itu telah bergeser seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang. Sehingga anak-anak harus diawasi dan diberkan sanksi lebih keras.
Sekarang ini banyak video porno yang memasuki wilayah handphone atau telepon genggam. Saat ini usia dini apalagi usia remaja menggunakan tekhnologi ini. Sehingga para guru di sekolah harus lebih waspada dalam mengawasi anak muridnya. Sehingga seminggu 3x harus ada razia mendadak disekolah, yakni dilarang keras membawa hp ke sekolah apalagi didalam hp ada gambar atau video yang tidak senonoh.
Setiap sekolah sekarang rata-rata memberlakukan peraturan ini, barang siapa murid yang membawa ponsel kesekolah akan mendapatkan hukuman dan jika sudah berkali-kali akan ada surat peringatan. Disini pihak sekolah cukup kritis dalam mendidik anak-anaknya, mereka mengawasi ponsel-ponsel yang didalamnya ada gambar serta video yang tidak pantas. Jika ketahuan ada anak yang menyimpan video serta gambar porno sekolah tidak segan-segan memberikan hukuman serta sanksi yang cukup berat bagi yang melanggar peraturan yang ia tetapkan tersebut.
Para siswa sepertinya paham dan patuh dengan peraturan yang ditetapkan oleh sekolah ini. Cara ini cukup ampuh dalam menanamkan kedisiplinan dalam diri anak-anak. Terbukti anak-anak sekolah jarang membawa ponselnya ke sekolah apalagi disaat jam belajar sedang berlangsung. Hal ini merupakan salahsatu cara sekolah dalam memfilter budaya asing yang mudah masuk saat ini. Sekolah merupakan pusat pendidikan bagi anak-anak untuk belajar. Pengajaran terhadap anak-anak tidak hanya bersifat akademis saja tetapi ada beberapa pelajaran nonakademis yang harus diterapkan juga kepada anak-anak. Arahkan anak-anak kepada sesuatu kegemarannya, tentunya kegemaran atau kesenangan yang berifat positif seperti olahraga dan seni. Olahraga dan seni dapat membuat anak-anak menjadi lebih kreatif dan dapat mengembangkan diri lebih baik.
Keluarga, sekolah dan lingkunga sosial adalam merupakan tiga elemen penting yang dekat dengan sosok anak. Sehingga ada keterkaitan diantara ketiganya. Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya. Sekolah juga tidak kalah penting, lembaga ini harus menjadi panutan pusat pendidikan bagi si anak serta lingkungan sosial juga yang mengarahkan anak agar bisa mengikuti arus yang lebih baik.
2.2 Faktor –faktor Budaya Asing Masuk
A. Kurangnya Penjagaan yang ketat di wilayah gerbang Indonesia
Dalam gerbang wilayah Indonesia, sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus yang bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia. Seperti masih banyaknya gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.
B. Lifestyle yang berkiblat pada barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan.
Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
C. Menyalagunakan Tekhnologi
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.
2.3 Antisipasi Budaya Asing Negatif yang Masuk
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat serta harga diri bangsa yang tinggi sehingga jangan sampai bangsa ini rusak hanya karena pengaruh-pengaruh negatif dari pihak asing yang ingin menghancurkan mental generasi penerus bangsa kita. Ada beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif diantaranya :
A. Bersikap kritis dan teliti
Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
B. Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
C. Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.
D. Tanamkan “Aku Cinta Indonesia
Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.
E. Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.
Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.