Labels

Senin, 04 November 2013

Arsitektur dan Lingkungan : Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan

DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam.
PENGERTIAN LINGKUNGAN
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2.      Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3.      Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.      Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
2.      Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Dampak pembangunan
Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan oembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki dampak baik positif maupun negative.
DAMPAK POSITIF
a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
c.Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e.Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi
DAMPAK NEGATIF
a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.


Penurunan kualitas lingkungan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.
Penurunan kualitas lingkungan telah dipelajari oleh berbagai pakar ekonomi kependudukan, bahwa tekanan pertumbuhan penduduk hanyalah salah satu kunci yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang terjadi saat ini.
Dampak dair kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah menimbulkan berbagai masalah berikut :
1. mutasi gen
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen) atau kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka (diturunkan) tetapi bukan sebagai akibat persilangan atau perkawinan. Mutasi dapat terlihat dalam jumlah kecil maupun besar. Mutasi kecil hanya menimbulkan perubahan yang sedikit dan kadang kala tidak membawa perubahan fenotif yang jelas, jadi hanya semacam variasi. Mutasi besar menimbulkan perubahan besar pada fenotif, yang biasanya dianggap abnormal atau cacat Mutasi terjadi karena perubahan lingkungan yang luar biasa. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan. Agar suatu species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan. Kejadian Mutasi sangat jarang terlihat, hal ini disebabkan :
- Mutasi yang terjadi pada suatu gen tidak dapat menunjukan penampakannya, karena jumlah gen yang terdapat dalam satu individu banyak sekali
- gen yang bermutasi bersifat letal, sehingga gejala Mutasi tidak dapat diamati sebab individu segera mati sebelum dewasa
- gen yang bermutasi umumnya bersifat resesif, sehingga selama dalam keadaan hetreozigot tidak akan terlihat
2. dampak rumah kaca
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Akibat yang dialami Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.
Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
3. hujan asam
Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur mempengaruhi kehidupan manusia. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan abiotik,.
4. pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Akibat dari pencemaran air adalah terjadinya banjir, Erosi, Kekurangan sumber air, Dapat membuat sumber penyakit, Tanah Longsor, Dapat merusak Ekosistem sungai.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a.       Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b.      Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
c.       Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan

Minggu, 03 November 2013

Arsitektur dan Lingkungan : Teknologi Ramah Lingkungan


Roof Garden

Konsep ini diilhami dari Taman Gantung Babilonia yang masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Istana Babilonia terdiri atas atap yang ditanami aneka flora, juga balkon dan terasnya. Taman atap ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu beterbangan di sekitar rumah hijau kita.
Roof Garden adalah proses penanaman tanaman yang dilakukan di ruang terbuka dan terdapat di atap yang tidak memerlukan lahan yang luas

Dampak  Positif  Pembuatan Roof  Garden :
1. Mengurangi pemanasan sampai 2 derajat celcius
2. Mengurangi polusi udara
3. Tidak membutuhkan lahan yang luas

Rumah kaca (rumah hijau) adalah sebuah bangunan di mana tanaman dibudidayakan. Sebuah rumah kaca terbuat dari gelas atau plastic. Dia menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang datang dari matahari memanaskan tumbuhan, tanah, dan barang lainnya di dalam bangunan ini.

Kaca yang digunakan untuk rumah kerja bekerja sebagai medium transmisi yang dapat memilih frekuensi spektral yang berbeda-beda, dan efeknya adalah untuk menangkap energi di dalam rumah kaca, yang memanaskan tumbuhan dan tanah di dalamnya yang juga memanaskan udara dekat tanah dan udara ini dicegah naik ke atas dan mengalir keluar. Oleh karena itu rumah kaca bekerja dengan menangkap radiasi elektromagnetik dan mencegah konveksi Dihat rumah kaca surya (teknikal) untuk diskusi teknikal bagaimana rumah kaca surya bekerja.

Rumah kaca sering kali digunakan untuk mengembangkan bunga, buah dan tanaman tembakau. Lebah bumble adalah polinator pilihan untuk banyak polinasi rumah kaca, meskipun tipe lebah lain juga digunakan, dan juga polinasi buatan.Selain tembakau, banyak sayuran dan bunga juga dikembangkan di rumah kaca pada akhir musim dingin atau awal musim semi, yang kemudian dipindahkan ke luar begitu cuaca menjadi hangat.

Ruangan yang tertutup dari rumah kaca mempunyai kebutuhan yang unik, dibandingkan dengan produksi luar ruangan. Hama dan penyakit, dan panas tinggi dan kelembaban, harus dikontrol, dan irigasi dibutuhkan untuk menyediakan air.

Air Tree, Spanyol

Untuk yang pertama adalah bangunan yang bernama Air Tree. Bangunan yang didirikan di Madrid ini dibuat dari berbagai barang-barang daur ulang, tidak hanya itu bangunan ini juga menyediakan ventilasi alami serta memberi perlindungan panas ketika musim panas datang. Bangunan ini juga dilengkapi tenaga surya yang dikumpulkan dari panel photovoltaic yang digunakan untuk menyirami tanaman dan segala hal yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman di Air Tree tersebut.

Gedung Pemerintah, Berlin

Yang kedua merupakan gedung pemerintahan. Ya gedung pemerintahan, tepatnya di Berlin, Jerman. Memang gedung ini adalah gedung parlemen, tempat dimana para pejabat pemerintahan bekerja untuk rakyat-rakyatnya. Gedung pemerintahan di Jerman atau yang mempunyai nama The Reichstag adalah gedung yang menggunakan kaca dan cermin untuk memantulkan cahaya matahari sejauh mungkin, sehingga tidak perlu lagi bergantung pada penerang buatan. Tidak hanya itu kehebatannya, gedung pemerintahan ini juga bisa mengumpulkan air hujan dan juga tempat mengumpulkan sumber energi.
The Science Barge, New York

Yang ketiga merupakan bagunan yang bernama The Science Barge yang ada di New York. Bangunan atau rumah kaca ini merupakan tempat edukasi lingkungan sekaligus rumah kaca, yang terapung di atas Sungai Hudson, New York.  Rumah kaca ini dilengkapi tenaga surya yang digunakan untuk menggerakannya dengan bantuan angin, dan bahan bakar bio. Karena sulitnya mendapat tanah yang subur dan sehat tanaman di The Science Barge ini dikembangkan dengan cara hidroponik, sehingga tanaman mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya dari air bukannya dari tanah, karena selain sulit didapat. 
The Sun Moon Mansion, Cina

Yang keempat adalah bangunan yang bernama The Sun Moon Mansion berada di China. Karena China merupakan negara dengan populasi manusia terbanyak di dunia, pemerintah China mempunya rencana untuk meggunakan teknologi yang dapat terbarukan untuk mencegah kelangkaan yang bisa terjadi pada sumber energi yang tak terbarukan. Salah satu cara pemerinta China untuk mencapai keinginannya menggunakan teknologi terbarukan adalah dengan membangun sebuah gedung yang diberi nama The Sun Moon Mansion ini. Gedung ini menyediakan fasilitas gedung kantor, konferensi, dan pelatihan. Gedung ini juga menjadi gedung yang memproduksi energi surya terbesar di dunia untuk saat ini. 

Desa ramah lingkungan, Inggris

Yang kelima atau yang terakhir merupakan perumahan yang bernama The Wintles. Rumah-rumah di komplek perumahan ini adalah salah satu perumahan yang menggunakan energi paling efisien di Inggris, oleh karena itu pemerintah Inggris menyanangkan agar penduduknya tinggal di tempat-tempat seperti The Wintles.  Rumah, apartemen, dan bangunan lainnya hanya mengeluarkan emisi karbon di bawah 30 persen saja.
Selain perumahan The Wintlets, di daerah urban teptnya berada di London juga ada perumahan ramah lingkungan yang mampu menampung ratusan rumah dan ruangan kantor. Tempat yang satu ini bernama BedZED. Perumahan BedZED dilengkapi dengan taman atap, material daur ulang, panel tenaga surya, dan lain-lain. Sehingga penduduk yang tinggal di perumahan ini dapat mengurangi emisi gas karbon sampai 50 persen.
Kompor Tenaga Surya
Oven surya atau kompor tenaga surya adalah perangkat masak yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi. Berhubung kompor jenis ini tidak menggunakan bahan bakar konvensional dan biaya operasinya rendah, organisasi kemanusiaan mempromosikan penggunaannya ke seluruh dunia untuk mengurangi penggundulan hutan dan penggurunan, yang disebabkan oleh penggunaan kayu sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak.
Kompor surya dapat digunakan di luar rumah, terutama dalam situasi ketika konsumsi bahan bakar minimal atau risiko kebakaran menjadi pertimbangan penting.
Ada berbagai jenis kompor surya. Semuanya menggunakan panas dari cahaya Matahari untuk memasak makanan. Beberapa prinsip dasar kompor surya adalah sebagai berikut:
1.      Pemusatan cahaya Matahari. Beberapa perangkat, biasanya berupa cermin atau sejenis bahan metal/logam yang memantulkan cahaya, digunakan untuk memusatkan cahaya dan panas Matahari ke arah area memasak yang kecil, membuat energi lebih terkonsentrasi ke satu titik dan menghasilkan panas yang cukup untuk memasak.
2.      Mengubah cahaya menjadi panas. Bagian dalam kompor surya dan panci, dari bahan apapun asal yang berwarna hitam, dapat meningkatkan efektivitas pengubahan cahaya menjadi panas. Panci berwarna hitam dapat menyerap hampir semua cahaya Matahari dan mengubahnya menjadi panas, secara mendasar meningkatkan efektivitas kerja kompor surya. Semakin baik kemampuan panci menghantarkan panas, semakin cepat kompor dan oven bekerja.
3.      Memerangkap panas. Upaya mengisolasi udara di dalam kompor dari udara di luarnya akan menjadi penting. Penggunaan bahan yang keras dan bening seperti kantong plastik atau tutup panci berbahan kaca memungkinkan cahaya untuk masuk ke dalam panci. Setelah cahaya terserap dan berubah jadi panas, kantong plastik atau tutup berbahan gelas akan memerangkap panas di dalamnya seperti efek rumah kaca. Hal ini memungkinkan kompor untuk mencapai temperatur yang sama ketika hari dingin dan berangin seperti halnya ketika hari cerah dan panas.

Selasa, 18 Juni 2013

Budaya Indonesia Tetap Istimewa

Maraknya ekspansi budaya asing di Indonesia tak selalu berdampak buruk. Di era globalisasi, setiap negara bebas melakukan ekspansi budaya ke negara lain. Dulu, budaya Barat dengan leluasa melakukan penetrasi budaya ke berbagai negara lain.

Kini, Barat tak sendiri. Korea dan Jepang ikut pula mendominasi ekspansi budaya. Tak hanya berhenti di Asia, budaya Korea dan Jepang hadir pula di Eropa dan Amerika.

Saat ini, budaya Korea dan Jepang masuk ke Indonesia dengan beragam cara. Mulai dari fashion, musik, film, hingga menu makanan.

Dengan fenomena yang ada Dirjen Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Faried melihat tren yang ada bukan sebagai ancaman. Menurut dia, maraknya ekspansi budaya asing ke Tanah Air, tak selamanya buruk.

Ekspansi budaya justru bisa menjadi kesempatan membuat negeri ini lebih dikenal masyarakat dunia luar. “Sekitar 7,2 milyar penduduk dunia belum tentu kenal Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, masuknya budaya negara lain dapat menjadi warna baru bagi industri kreatif Tanah Air. Sehingga, ekspansi budaya yang ada sebenarnya memiliki nilai positif untuk perkembangan Indonesia.

Apalagi, kata dia, kehadiran budaya asing tak langsung berarti mengancam budaya Indonesia asli. Kecintaan masyarakat pada budaya tradisional khas Indonesia pun tak seketika luntur oleh budaya negara lain.

Menurutnya, setiap negara pasti memiliki kelebihan masing-masing sebagai senjata untuk membuat negara lain kenal dengan negara mereka. Indonesia, misalnya.

Selama ini, menurut Faried, Indonesia menjadikan bidang pariwisata sebagai unggulan utama milik bangsa. Banyaknya budaya, alam, pulau, dan bahasa yang unik, membuat Indonesia memiliki daya tariknya sendiri. “Basis kita memang di bidang pariwisata. Jadi, kita saat ini masih mempromosikan tempat-tempat wisata,” kata dia.

Meski masuknya budaya asing tak pernah dilihat sebagai ancaman, pemerintah tetap menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Tanah Air. Selama ini Kemenparekraf memiliki kriteria dan persyaratan tersendiri dalam menghadapi gempuran budaya asing.

Pemerintah Indonesia, kata dia, juga tak pernah berhenti melakukan langkah promosi memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri. Salah satunya, dengan rajin berpartisipasi dalam berbagai event dunia.

Serangan balik

Sudah puluhan tahun masyarakat Indonesia akrab dengan kehadiran Doraemon sebagai pengisi hari libur. Begitu pula dengan film Jepang dan musik asal Negeri Sakura yang dikenal juga dengan J-pop.

Kerap dibuat terpukau oleh beragam budaya negara lain, tak membuat Indonesia berdiam diri. Lewat film, Indonesia melakukan serangan balik dan ikut tampil dalam gelaran festival film terbesar di Jepang, Tokyo Internasional Film Festival (TIFF).
TIFF tak hanya bergelar pentas akbar insan film di Jepang, tapi juga seluruh Asia. Bahkan, TIFF merupakan satu-satunya Festival Film Jepang yang mendapatkan akreditasi dari International Federation of Film Producers Associations (FIAPF).

Festival ini juga termasuk salah satu dari empat festival film utama di dunia, selain festival Cannes (Prancis), Venesia (Italia), dan Berlin (Jerman).

Tahun lalu, tepatnya Oktober 2012, TIFF memberikan kesempatan besar bagi film Indonesia untuk ikut unjuk gigi di gelaran ini. Satu katagori khusus, yaitu “ndonesia Express”, disiapkan bagi film-film Indonesia yang tampil.

Di mata insan perfilman Jepang, film Indonesia dianggap memiliki masa depan cemerlang dan memiliki tema bervariatif. “Film Indonesia banyak mengangkat tema sosial dan itu bagus,” ujar Direktur program seksi Winds of Asia-Middle East TIFF Ishizaka Kenzi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pada gelaran ke-25 TIFF Oktober lalu, terdapat tujuh film Indonesia yang unjuk gigi. Ketujuh film tersebut, yakni Atambua 39 Derajat Celcius, Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi garapan Riri Riza, Babi Buta yang Ingin Terbang dan Kebun Binatang garapan Edwin, serta Mata Tertutup dan Seogija garapan Garin Nugroho.

Ketujuh film ini ditayangkan mulai 20-28 Oktober 2012 di Roppongi Hills, Kota Minato, Metropolitan Tokyo. Untuk menyaksikan film-film besutan sineas Indonesia, pengunjung harus membeli tiket.

Tiket Atambua 39 Derajat  Celcius dijual seharga 1.000 yen atau sekitar Rp 115 ribu. Sedangkan, untuk keenam film lainnya, tiket dijual seharga 1.300 yen atau Rp 150 ribu.

Ternyata, film Indonesia bukan pertama kali berpartisipasi dalam TIFF. Sebelumnya, film the Mirror Never Lies besutan sutradara muda Kamila Andini juga ditayangkan dalam TIFF 2011. Film yang bercerita tentang kehidupan suku Bajo ini bahkan berhasil meraih penghargaan Toyota Earth Grand Prix.

Tak heran, para sineas Jepang tertarik dengan para pembuat film Indonesia. Mereka bahkan meyakini sineas film lokal sangat berbakat dan tak kalah dengan sineas negara lain.

Direktur Japan Foundation Tagashi Ogawa mengakui, Indonesia memiliki banyak sineas berbakat. “Saya ingin memperkenalkan film Indonesia lebih luas lagi,” katanya.

Tahun lalu, tiga sutradara Indonesia pun hadir menghadiri gelaran TIFF sekaligus mempromosikan filmnya. Mereka adalah Garin Nugroho, Riri Riza, dan Edwin.

Menurut Riri Riza, kesempatan tampil di festival film internasional, seperti TIFF, mampu meningkatkan semangat sineas Indonesia berkarya. “Kita juga tergerak untuk bekerja lebih keras lagi karena ada banyak film lain yang menarik di dunia,” ujarnya.

Kurang Dukungan

Perkembangan budaya hiburan Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dari negara Asia lainnya. Mulai dari film, musik, dan karya lainnya. Meski kualitas budaya lokal tak kalah dengan budaya asing, tak sedikit masyarakat lebih memilih menikmati budaya asing.

Drummer wanita sekaligus aktris Titi Rajo Bintang mengungkapkan, selama ini para pelaku industri film di Indonesia masih kurang merasakan adanya dukungan pemerintah. Masalah perizinan dan promosi, menjadi dua bentuk dukungan yang masih sulit didapatkan.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia saat ini belum mendukung sepenuhnya perkembangan industri hiburan Indonesia. Ujung-ujungnya, banyak budaya lain yang masuk dan berkembang di Tanah Air. “Selama ini pemerintah kurang gencar mempromosikan beragam budaya Indonesia,” ujarnya.

Kreativitas para sineas Indonesia juga kerap terkendala permasalahan. Cerita film terbaru Titi, Mursala, sempat mendapat keberatan dari Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS) Tapanuli Tengah. Alhasil, Mursala yang awalnya direncanakan rilis pada 2012 baru bisa rilis pada 18 April 2013. n aghia khumaesi ed: setyanavidita livikacansera

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/04/13/ml5k5n-budaya-indonesia-tetap-istimewa

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Unsur Budaya

Menurut Koentjroningrat, unsure-unsur budaya terdiri atas:
1.      Sistem religi dan upacara keagamaan
2.      Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3.      Sistem pengetahuan
4.      Bahasa
5.      Kesenian
6.      Sistem mata pencaharian hidup
7.      Sistem teknologi dan peralatan

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok budaya yang meliputi:
–    sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
–    organisasi ekonomi
–    alat-alat dan lembaga-lembaga 
–    organisasi kekuatan (politik)

Macam-macam Kebudayaan

Nilai Budaya Timur

Berbicara tentang nilai budaya timur yang pada intinya banyak bersumber dari agama. Inti kepribadian manusia timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan.

Pemikiran timur lebih menekankan unsure terdalam dalam jiwa. Macam-macam kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Sesuatu yang baik menurut budaya timur tidak hanya dalam dunia benda, tidak dengan memanipulasi alam, atau mengubah masyarakat mencari ksenangan dirinya.
Sesatu yang baik menurut budaya timur adalah sesuatu yang diperoleh melalui pencarian zat yang satu, did lam diri kita atau di luarnya. Jalan untuk memperoleh hikmah keselamatan dan kebebasan diri dari penderitaan dunia tidak terletak pada akal budi, tetapi melalui meditasi, beribadah, atau tirakat.

Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki indonesi memiliiki criteria tyang sama dengan nilai-nilai budaya timur.

Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru. Adapun bentuk budaya barat berupa sikap gaya idup mewah, individualism, dan jauh dari kehidupan agamma tida patut untuk dicontoh.

Nilai Budaya Barat

Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budya timur. Budaya barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil ola pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu. Nilai-nilai seperti itu sebagian besar memang tampak pada macam-macamm kebudayaan barat.

Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto  (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.

1)    Dampak Positif

     Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2)    Dampak Negatif

Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;  kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.

a)    Kesenjangan Sosial Ekonomi

Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan.  Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal- hal berikut ini:

•    Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga     terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas

b)    Kerusakan Lingkungan Hidup

Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak  sebagai berikut:
•    Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan     mata kabur.

•    Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.

•    Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi
.
c)    Masalah Kriminalitas

Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.

d)    Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.

1.    Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu,  kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2.    Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.


Sumber:
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html 
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/06/pengertian-kebudayan.html

Budaya Organisasi sebagai Alat Komunikasi dalam Organisasi

Memaknai komunikasi berarti memahami apa yang terjadi pada saat komunikasi berlangsung, mengapa itu hal tersebut terjadi, akibat-akibat apa yang ditimbulkan, dan akhirnya apa yang bisa kita perbuat untuk dapat mempengaruhi dan memaksimumkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
Di mana pun kita tinggal dan apapun pekerjaan kita yang dilakukan, kita selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain di mana saja manusia berada. Pada kehidupan sehari-hari banyak ditemui kegagalan dalam pekerjaan atau karier yang disebabkan oleh kegagalan dalam berkomunikasi. Misalnya seorang Atasan dipecat dari jabatannya karena ia gagal berkomunikasi dengan bawahannya. Ada pula orang yang gagal berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga: ibu yang tidak dapat berkomunikasi dengan anak-anaknya, atau anak-anak yang tidak dapat berkomunikasi dengan ayahnya.
Dalam konteks inilah, ternyata kita harus sadar bahwa proses komunikasi itu bukan sesuatu yang gampang. Oleh karena itu, kita harus berupaya terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan komunikasi dan keterampilan dalam berkomunikasi.
Komunikasi dalam oraganisasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Secara sederhana organisasi dikenal sebagai wadah kerjasama dari sekumpulan orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai wadah, maka organisasi dapat dipandang sebagai sesuatu yang bersifat lahir, material, yang ada dalam bentuk-bentuk yang bisa dilihat dan diraba, misalnya gedung, peralatan mesin dan teknologi kerja. Sedangkan yang bersifat spritual terlihat dalam nilai dan norma yang berbentuk peraturan dan perundang-undangan yang mengatur kerjasama tersebut.
Dalam hal ini, organisasi merupakan suatu wadah yang melibatkan orang-orang yang melakukan kegiatan yang sama demi mewujudkan tujuan bersama. Setiap orang dalam organisasi mempuyai peranan dan status masing-masing. Karena peranan dan status seseorang menentukan pula cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Dan untuk mencapai tujuan bersama tersebut dibutuhkan komunikasi yang sehat.
Salah satu sarana komunikasi dalam organisasi dapat berbentuk dalam budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu model komunikasi yang mengatur nilai dan norma dalam organisasi. Model komunikasi sendiri merupakan proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.
Pada konteks organisasi, organisasi berperan sebagai komunikator, dan informasi-informasi penting atau kebijakan perusahaan merupakan pesan yang ingin disampaikan, melalui budaya organisasi sebagai saluran komunikasi, yang ditujukan kepada seluruh karyawan di organisasi. Adanya proses komunikasi tersebut dapat mempengaruhi kepuasan komunikasi karyawan atau tidak.
Organisasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang besar, sehingga membutuhkan komunikasi yang baik antar sesama anggota organisasi. Budaya organisasi yang dimiliki oleh sebuah organisasi dapat dijadikan sarana komunikasi dan bisa diartikan sebagai suatu proses komunikasi yang bertujuan menjalin jaringan dan hubungan di dalam seluruh khalayak internal atau lingkungannya untuk menghindari kondisi ketidakpastian di dalam organisasi.
Komunikasi menjadi penting dalam organisasi karena komunikasi adalah jalan, melalui dia para pegawai atau karyawan mencari informasi dan mengembangkan sejumlah kriteria untuk mana mereka terbagi dalam pekerjaan: dan komunikasi merupakan proses dalam mana mereka meletakkan pilihan mereka yang praktis.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak lepas dari lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk dapat menentukan dan membentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan perilaku dari masing-masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya dimana individu berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan sebagainya.
Fungsi budaya organisasi dalam suatu organisasi dapat diartikan sebagai alat perekat sosial yang membantu untuk mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Budaya juga berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan. Sebagai sistem sosial budaya, organisasi mengembangkan seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari dalam tempat kerja.
Oleh karena itu, budaya organisasi adalah suatu nilai yang menjadi pegangan bagi karyawan yang terlibat di dalam organisasi mereka, yang dapat dijadikan sebagai faktor pembeda terhadap organisasi lain, menjadi acuan untuk mengendalikan perilaku organisasi dan perilaku karyawan dalam berinteraksi antar karyawan, dan berinteraksi dengan organisasi lainnya.
Budaya organisasi harus mampu diartikan oleh seluruh karyawannya sebagai sistem nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku yang memberi arti bagi karyawan suatu organisasi, serta aturan-aturan bagi anggota untuk berperilaku di organisasi.
Pendiri organisasi suatu organisasi secara tradisional mempunyai dampak utama pada budaya dini organisasi tersebut. Mereka mempunyai suatu visi (penglihatan) mengenai bagaimana seharusnya organisasi tersebut berjalan. Mereka tidak dikendalai oleh kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang lazimnya mencirikan organisasi baru mempermudah pemaksaan pendiri akan visinya pada semua anggota organisasi.
Sekali suatu budaya terbentuk, praktik-praktik di dalam organisasi bertindak untuk mempertahankannya dengan memberikan kepada karyawannya seperangkat pengalaman yang serupa. Dalam rangka mempertahankan budaya organisasinya, maka organisasi harus memperhatikan proses seleksi, kriteria evaluasi kinerja, praktik ganjaran, kegiatan pelatihan dan pengembangan karir, dan prosedur promosi memastikan bahwa mereka yang dipekerjakan cocok dalam budaya itu, mengimbali mereka yang mendukungnya, dan menghukum (dan bahkan memecat) mereka yang menentangnya.
Budaya sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan karyawan. Tindakan dari manajemen puncak dewasa ini menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima-baik dan yang tidak. Bagaimana karyawan harus disosialisasikan atau tergantung, baik pada tingkat sukses yang dicapai dalam mencocokkan nilai-nilai karyawan baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi manajemen puncak akan metode-metode sosialisasi.
Budaya organisasi dapat disampaikan kepada karyawan maupun manajemen dalam bentuk cerita-cerita, ritual, lambang materi dan bahasa untuk memberikan pemahaman dan persepsi bagi karyawan dengan tujuan untuk mempertahankan budaya organisasi.
Sebagai sesuatu yang merupakan produk buatan manusia yang dapat dikembangkan, maka budaya organisasi bersifat dinamis. Budaya organisasi dibentuk oleh sesuatu yang terlibat dengan organisasi serta dalam perjalanan terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tetap mengacu pada tercapainya tujuan organisasi. Sementara itu lingkungan kerja yang kondusif dalam suatu sistem nilai, norma, dan peraturan yang mendukung merupakan faktor penting untuk meningkatkan semangat dan kinerja serta motivasi kerja karyawan demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Melihat dari efek yang ditimbulkan oleh budaya organisasi yang ada di dalam suatu perusahaan atau organisasi, maka hakikatnya budaya organisasi yang sudah baik patut tetap terus dijaga, dipelihara serta terus menerus ditingkatkan.